Selamat datang di Sidowayah RT 01/06 Ngreco, Weru, Sukoharjo

handphone-tablet
Breaking News
recent

Cerita Anak yang Tertembak pada Pengajian di Rumah Bapak Erwan Susanto


Kamis, 15 Desember 2016, waktunya pengajian rutin dua pekanan RT 01/06. Malam Jumat kali ini bertempat di rumah Bapak Erwan Susanto. Cuaca cerah membuat suasana lebih semarak.

Dibuka dengan basmalah oleh pembawa acara, Bapak Wakhid Syamsudin. Lalu bersama-sama membaca surat An Nuur (24) ayat 51 sampai 57, dipimpin oleh Pak Ibnu Kaab.


Selanjutnya, acara inti taushiah disampaikan oleh Ustadz Suranto dari Dukuh Dayu, Tawang. "Semulia-mulia rumah adalah yang digunakan untuk membaca Alquran," beliau memulai. Mengapresiasi kegiatan rutin pengajian RT ini.

Ustadz Suranto memulai taushiah dengan sebuah cerita:

Di Libanon, tiap bulan Maulud Nabi ada kebiasaan menembakkan senapan ke udara. Ada seorang Nasrani mengajak anaknya melihat peringatan itu. Atas takdir Allah ada peluru yang mengenai anak Nasrani tersebut.

Si anak terluka parah, si Ibu marah, mengapa peringatan Maulud Nabi menimbulkan bahaya seperti ini? Si anak dirawat di rumah sakit Amerika.


Dokter menyerah, lalu memanggil si Ibu karena anaknya ingin menyampaikan pesan terakhir. Si Ibu kaget saat di dalam ruang rawat, si anak sehat sedia kala tanpa ada sama sekali bekas luka tembak.

Si anak berkisah bahwa ia baru saja ditemui Nabi Muhammad Saw, dipeluk dan dibelai, dan tahu-tahu sembuh seperti ini.

"Itu peristiwa yang luar biasa. Setelah itu keluarga besar Nasrani tersebut masuk Islam," kata beliau.


Kemudian Ustadz Suranto menyampaikan tentang cara masuk surga dengan membaca doa sayidul istighfar sebagai berikut:

اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ, خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أََبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Allahumma anta Rabbiy, laa ilaha illa anta, khalaqtaniy wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzubika min syarri maa shana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bidzambiy, faghfirliy fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta."

Artinya : “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.”

Usai taushiah, pengajian diakhiri dengan hamdalah.
Wakhid Syamsudin

Wakhid Syamsudin

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.