Kamis, 14 Januari 2016, malam bakda Isya, pelaksanaan latihan tata bahasa Jawa kali ini bertempat di rumah Bapak Mukhlisin. Hadir sekitar 17 peserta, pada cuaca mendung di malam ini.
Pada malam ini, berkenan rawuh sebagai perwakilan dari pemerintah Desa Ngreco, Bapak Komari. Dalam sambutan beliau menyampaikan turut senang atas adanya kegiatan positif nguri-uri bahasa Jawa di Sidowayah ini. "Kaligondang pernah mengadakan pelatihan seperti ini, tapi tidak berjalan lama lalu pada bosan, tapi semoga di Sidowayah tidak begitu," harapan beliau.
Bapak Rohadi, ketua RW 07 memulai pelatihan, setelah dipersilakan oleh pembawa acara, Bapak Harto. "Kami hanya bisa memberi contoh naskah seadanya, jadi kepada Bapak Komari, mohon untuk koreksinya jika banyak kekeliruan. Ini sekedar sakgaduke, sebisanya."
Selanjutnya, pembacaan contoh pasrah manten oleh Bapak Purwanto. Adapun sampel teks yang dibaca adalah buah karya Bapak Sukiran, ketua RW 06.
Selanjutnya atur panampi oleh Bapak Giyanto, menggunakan contoh dari buku Tulodho Kagem Pranata Adhicara terbitan Lingkar Media.
Koreksi oleh Bapak Komari, "Bahasa yang mungkin kurang halus, tapi itu tidak mengapa asal kita bisa membawa dan nyaman, memang tidak harus selalu bahasa tinggi."
Beberapa kata yang beliau koreksi atau pamrayogi di antaranya, kawula nuwun dibenarkan dengan kulanuwun, kata pepundhen kalau bisa jangan dipakai karena artinya adalah sesepuh yang sudah meninggal, kita lebih baik diganti kula lan panjenengan sami, keparenga sebaiknya keparengna, dipun sowanaken diganti kalarapaken, jingandika diganti panjenengan, panjenengan sami diganti saja dengan panjenengan sedaya atau panjenengan sami lenggah, medal pasilan diubah nyuwun pamit, keranten jadi karana/sebab, kula piniji diganti kasuwun.
Selanjutnya, Pak Pur Sular ketua RT 02/06, mencoba membawakan atur pambagya.
Pak Komari kemudian memberikan masukan-masukan untuk latihan mendatang agar diatur sedemikian rupa, agar ada pambiwara, atur pasrah dan panampi serta pambagya harja.
No comments:
Post a Comment