Hujan gerimis turun di Kamis malam tanggal 12 Maret 2015, ketika jadwal pengajian di rumah Pak Heri Purwanto - Ibu Nurhayati.
Pengajian dibuka Pak Diyono dilanjut pembacaan surat Maryam ayat 51 sampai 65 dipimpin langsung oleh Pak RT.
Pada kesempatan malam hari ini, taushiah disampaikan oleh Ustadz Yuli Fajar Prayitno.
"Sesungguhnya, kita hidup ini hanya menunggu jadwal kematian," kata Ustadz Yuli, memulai taushiah. "Untuk itulah, kita harus berusaha agar kita mati dalam keadaan khusnul khotimah."
Allah mengamanatkan agar kita bertakwa dengan sebenar-benarnya dan agar mati dalam keadaan Muslim.
Bersyukur kita dilahirkan pada kondisi keluarga dan masyarakat Islam. Ini adalah modal utama dan sudah seharusnya kita pertahankan dan menyempurnakan dengan meraih gelar takwa untuk bekal kembalinya kita nanti ke hadirat Allah Ta'ala.
Kita harus tahu, setan sebagai musuh kita selalu berusaha menggerogoti keimanan kita setiap waktu dengan berbagai macam fitnah agar kita tersesat.
Kita harus menguatkan keimanan dengan selalu waspada. Di antaranya dengan mewaspadai adanya aliran sesat. Saat ini yang sedang sangat mengancam adalah keberadaan Syiah yang mencoba merongrong keislaman kita.
Banyaknya aliran sesat dan nabi palsu di Indonesia merupakan ancaman bagi kelangsungan keislaman kita.
Acara berakhir setelah ditutup oleh Pak Diyono.
No comments:
Post a Comment