Siang yang berawan, hari Sabtu 20 Desember, setelah shalat Dhuhur sekitar pukul 1, bertempat di halaman rumah Pak Walidi yang sudah disulap jadi dojo tempat latihan karate anak-anak didik Pak Heri Purwanto, dilaksanakan sosialisasi pelurusan kekeliruan seputar penggunaan gas LPG.
Disampaikan oleh Pak Siswanto, yang mengaku sebagai petugas resmi LPG Pertamina atas rekomendasi dari Kelurahan, sosialisasi berjalan dengan antusiasme sekitar 18 orang warga RT 01/06 yang menyempatkan hadir.
Menurutnya, regulator terbaik saat ini adalah dari merk Winn Gas, begitu juga regulator bawaan pemberian pemerintah dari program konversi minyak tanah ke gas sekitar 7 tahun yang lalu. Selain sudah SNI, regulator tersebut juga bisa diservis sendiri kalau suatu saat dirasa rusak, tanpa harus langsung membeli baru. Pada kesempatan ini, Pak Siswanto juga mendemonstrasikan cara membongkar regulator dan menunjukkan bagian mana saja yang perlu dibenarkan jika ada kerusakan tertentu.
Adapun nyala kompor gas, warna api yang bagus adalah biru. Warna merah yang terlihat pada api biasanya disebabkan adanya bekas tetesan minyak atau kuah sayur yang menempel karena sisa masakan.
Selama ini, masyarakat hanya tahu bahwa tuas regulator hanya berfungsi untuk melepas dan memasang tabung LPG saja, padahal sebenarnya ada fungsi ketiga, yakni menutup aliran gas dari tabung ke selang. Fungsi itu bisa didapat dengan memutar tuas setengah, jadi tabung tidak terlepas tapi arus gas berhenti. Ini adalah salah satu pengaman jika suatu saat kompor gas ditinggal pergi beberapa waktu.
Kalau mau praktis, di dalam selang gas bisa dipasang sekering otomatis yang terbuat dari kuningan, yang fungsinya bisa menutup aliran gas jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran selang.
Penyebab kebakaran menurut Pak Siswanto adalah sikap kita yang masa bodoh dan tidak mau tahu dengan kondisi selang maupun regulator dan tabung serta kompornya. Selang seharusnya dibersihkan setiap kali mengganti tabung, caranya sederhana, cukup dilap dengan kain basah air dingin. Penyebab selang cepat rusak adalah adanya cipratan minyak atau sisa masakan ke permukaan selang. Apalagi kalau sampai ada tikus yang tergoda baunya hingga menggigit selang itu, maka bisa jadi kebocoran gas dan menyebabkan kebakaran.
Demikian kurang lebih, sosialisasi yang dilaksanakan di cuaca yang mulai gerimis ini. Sangat bermanfaat tentu saja. Sayangnya di akhir sosialisasi, Pak Siswanto justru menawarkan penjualan sekering kuningan. Tapi mungkin juga, tak ada ilmu didapat tanpa biaya.
Sebelum berpamitan, Pak Siswanto meninggalkan kontak HP dan alamat kantornya, yakni Kantor SPPGE, Jl. A Yani 191 Surakarta. Contact person Pak Siswanto 085607694838.
No comments:
Post a Comment