Kenaikan harga BBM yang diumumkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu, sudah tentu berimbas kenaikan harga bahan-bahan pokok dan kebutuhan hidup masyarakat.
Salah satu janji dari kenaikan BBM adalah dikucurkannya bantuan dana kepada masyarakat miskin atau RTS (Rumah Tangga Sasaran) berupa uang tunai yang dinamai PSKS (Program Simpanan Keluarga Sejahtera).
Hari ini, Rabu, 26 November 2014, bagi warga miskin di Kelurahan Ngreco, secara serentak dijadwalkan pencairan dana tersebut. Pencairan dana kompensasi dilayani mulai pukul 10 pagi di balai desa. Warga sudah terlihat berdatangan dan mengambil nomor antrian yang disiapkan pihak pemerintah desa.
"Kemarin, kita sudah mengedarkan kupon pengambilan dana PSKS kepada warga yang namanya tercantum sebagai RTS," kata Pak Ismail, bayan Sidowayah. Beliau dibantu para Ketua RT di Sidowayah telah membagikan kupon tersebut.
Menurut kepala dusun ini, pengambilan harus membawa kupon, KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang sudah dimiliki sejak berlakunya BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) pada masa pemerintahan presiden sebelumnya.
Adapun prosedur pengambilan PSKS di balai desa Ngreco ini, RTS datang lalu mengambil nomor antrian. Kemudian bergilir masuk ke ruangan tempat pencairan dana yang di depan pintunya dijaga aparat keamanan dari Polsek Weru.
Di Sidowayah, khususnya RT 01 RW 06, dana yang diterima RTS sejumlah Rp.400.000,- dipotong Rp.100.000,-
"Di RT 01 RW 06, RTS ada 12 nama. Memang ada beberapa yang saya rasa kurang tepat sasaran penerima dana tersebut, maka saya buat kebijakan untuk memotong seratus ribu. Uang itu lalu saya bagikan kepada warga lainnya yang tidak masuk RTS." Pak RT 01 RW 06 menjelaskan. Menurut beliau, kebijakan seperti ini memang lazim, bahkan sebagian besar RT di Sidowayah menerapkannya.
Secara menyeluruh, pencairan dana PSKS di balai desa Ngreco berjalan lancar tanpa ada kendala apapun.
No comments:
Post a Comment