Sekitar pukul 9 pagi, Balai Desa Ngreco terlihat meriah oleh kehadiran warga, terutama para petani. Sesuai pengumuman, maka hari ini, Selasa 18 November 2014, Kelurahan menyelenggarakan lelang pemanfaatan lahan kas Desa Ngreco, yang meliputi tanah pertanian dan lahan parkir Puskesmas.
Antusiasme para petani penggarap sangat terlihat. Mereka akan segera berjuang memperebutkan kesempatan menggarap sawah setahun kedepan, dari menyewa lahan pertanian tanah kas desa.
Pak Lurah Nardi memberikan sambutan. "Saya harap tidak ada yang melelang lebih dari 1 area lahan. Bagi yang nantinya sudah menang 1 lahan, tidak boleh lagi ikut lelang area lainnya."
Beliau juga menerangkan bahwa uang hasil lelang kembali ke masyarakat juga. Diantaranya dalam bentuk pembangunan-pembangunan, maupun dana tunai ke kas tiap-tiap RT.
Sebelum lelang dimulai, Pak Sugiyarto selaku perwakilan dari BPD (Badan Permusyawaratanan Desa), menyampaikan harapan agar petani yang ikut lelang tetap mementingkan kerukunan bersama, tidak perlu saling bersaing secara kotor atau ribut sesama peserta lelang.
Selanjutnya, dipandu Pak Joko Wiranto (bayan Klampok), proses lelang dimulai, dibantu para pamong yang lain. Gambar denah patok sawah diperlihatkan melalui media proyektor.
Prosedur lelang yang digunakan adalah sistem lelang tertutup. Penawar dipersilakan menuliskan nilai tawarannya di kertas dan dimasukkan amplop. Hal ini menghindari potensi keributan dan permusuhan jika lelang terbuka.
Acara berlangsung cukup tegang. Setiap area lahan ada batasan limit atau nilai minimum harga lelangnya masing-masing yaitu berpatok sejumlah nilai lelang tahun sebelumnya. Penawar bisa menuliskan harga tawarannya sama atau lebih tinggi dari limit yang ditetapkan. Pemenangnya tentu saja penawar tertinggi. Dan jika terjadi nilai penawaran tertinggi sama lebih dari 1 orang maka dilakukan undian.
Dari kesimpulan keseluruhan nilai sewa yang didapatkan memang lumayan melonjak dari harga tahun sebelumnya. Diantaranya, yang semula Rp.1.600.000,- naik jadi Rp.2.250.000,-. Ada juga yang tahun lalu Rp.4.100.000,- jadi Rp.5.100.000,-. Bahkan ada yang bernilai Rp.8.500.000,- dari sebelumnya Rp.7.625.000,-. Perbedaan nilai sewa juga dipengaruhi luasnya patok lahan dan ketersediaan air atau jangkauan pengairannya.
Demikianlah, acara lelang terlaksana. Seru tapi tegang. Ada yang tersenyum puas karena berhasil mendapatkan lelangan, ada yang kecewa karena pulang bertangan hampa.
"Bagi yang memenangkan lelang, dimohon segera membayar sewa paling tidak 50 persen dari harga sewanya," Pak Joko mengingatkan.
No comments:
Post a Comment